JM'z tales part# 2

continued........

Assalamu'alaikum wr wb

Kembali jeda panjang. Walau keinginan untuk menyelesaikan kisah ini ingin terealisasi sejak lama.
jadi malam ini akan kucoba, jika gagal semoga Tuhan masih mau memberkahi saya dengan tidak mengikis kisah ini dari kepala..

Cerita yg lalu diakhiri dg kedatangan Mbaeh ke rumah..
Setelah itu Mbaeh menggiring dirinya sendiri ke rumah anak2 yg lain untuk memamerkan diri kalau dia kali ini pulang kampung.
Sementara itu P-thonk masih kulihat berjalan hilir mudik di sekitar Jalan tercinta kami ini. Waktu kutanya, ternyata dia mendapat nomor urut tampil 26, padahal setiap band menampilkan 2 lagu. Jadinya dia memutuskan pulang ke rumah dulu dan meninggalkan personel yang lain menetap di GOR Wijayakusuma. (dia tipikal orang yg malas menunggu)

Waktu menunjukkan pukul 10 pagi lebih berapa gak tahu (karena aku keluar rumah tidak mengantongi jam dinding), tapi aku masih setia belum mandi pagi apalagi sarapan!!
Makannya akhirnya ditetapkan pergi ke acara P-thonk's show yg katanya bertajuk "the Legend of Rock", setelah dhuhur (aku meminta kepastian biar punya persiapan untuk membenahi diri).

Ketika jam menunjukkan pukul 12 siang lebih (ini yg selama ini disepakati teman2ku sebagai waktu 'habis dhuhur'), beberapa anak sudah stand by di depan rumahku (walau mereka semua tidak kelihatan seperti orang yg mau pergi).
Karena motorku tidak tersedia di rumah, makanya Mbaeh memtuskan menyumbangkan motornya untuk ditumpangi aku juga. Ada 1 anak yg awalnya gak pengin ikut karena dia kena gejala penyakit tak jelas, tapi paksaan kami membuat dia pasrah diseret untuk ikut serta...

Kucoba ingat2 siapa aja yang waktu itu berkumpul di depan rumah dan berangkat bersama-sama: P-thonk (tentu saja), aku, Mbaeh (dia cewek sendiri), Dauf, Datuk(2 nama ini jg bukan sebenarnya), Kiki, dan Andi..
sebelumnya aku lihat Jimbrong yg sudah memakai dresscode-nya seperti biasa, tapi dia entah kemana..
maka kami langsung melaju ke GOR...

Sebelum masuk GOR kami disodori karcis parkir motor (belum apa2 dah ngluarin uang).
seperti sudah kuperkirakan, suasana di dalam GOR serupa oven, panas-nya serasa memanggang kami (tanpa kami semua sadari, kami semua memakai dresscode hitam, padahal sebelumnya tidak ada kesepakatan)
Pertama kami semua berdiri di dekat pintu masuk, karena orang2nya banyak banget dan tempat2 duduknya sudah hampir semuanya dikuasai genk2 tak penting...
maka untuk beberapa waktu kami setia berdiri di sini..

Sampai ada beberapa ruang kosong di tribun di seberang tempat kami berdiri, aku, Mbaeh dan Dauf (sepertinya, aku lupa) memutuskan untuk duduk di sana karena capek berdiri. Sementara yg lain setia berdiri..
Di tempat duduk ini aku baru bisa menyaksikan acara ini dg cukup fokus (walau dimana2 asap rokok dan cewek2 sok cantik&sexy mengganggu konsentrasi)
Kulihat juga ada cowok yg berusaha menarik perhatian beberapa cewek, tapi dengan tragisnya cewek2 itu menggangapnya angin lalu (kasihan...)
Atau ada juga beberpa sexy dancers yg menunggu giliran tampil..

tapi satu hal yg menjadi ganjalan selama acara ini berlangsung adalah: sepertinya acara ini salah tema!!!!!!

mau tahu kenapa?!
wait until next part....

Wassalam....

to be continued.....again