Era Baru

blogger templates



Anggaplah sebuah era baru telah tiba. Era dimana sebuah tubuh tak harus memiliki satu pemikiran absolut yang tak beregenerasi.
Dan era baru ini juga menyetubuhi blog ini. Bagai sebuah sepatu usang yang tak pernah dipakai, blog ini terbengkalai di sudut gudang dalam kepalaku.
Tak pernah tersentuh karena banyak sepatu lain yang lebih nyaman digunakan. Untungnya blog ini bukan semacam makhluk hidup yang akan meronta karena tidak dipedulikan.
Aku yakin seandainya dia memiliki semua indra, dia akan memilih bunuh diri karena dicuekin sekian lama. Tak ada yang suka dicuekin.

Tapi, sesuatu yang pernah kita miliki dan kita selami keberadaannya kadang mengirimkan sinyal. Sinyal yang memberi tahu bahwa sesuatu itu masih ada.Tak pernah pergi.
Kita yang memutuskan meninggalkannya. Walau tak pernah ada maksud seperti itu.

Jadi, untuk mungkin ribuan kali, blog ini tak pernah lagi tersentuh. Aku salahkan kesibukan dan segala pikiran tidak penting dalam daftar TERSANGKA UTAMA.
Mereka secara tak kusadari menggerogoti sedikit demi sedikit hal-hal yang dulu kusenangi. Hal-hal yang selalu kutuliskan dalam kolom HOBI.
Aku mulai kehilangan kesenangan menulis. Mulai malas membaca. Dan mulai berkurang kadar antusiasme menonton film.

Aku mulai khawatir pada diriku sendiri.

Ini semacam bukan diriku. Aku semacam tidak mengenal dirinya yang dulu. Aku selalu merasa terbebas dengan membaca, menulis, menonton film.
Seandainya perasaan bebas itu sudah tak terasa lagi, aku yakin telah terpenjara dalam paradigma kehidupan yang tidak aku kenali.

Apakah aku telah menjadi orang lain? Apakah aku mulai mengkhawatirkan apa yang akan orang bicarakan tentang diriku? Apakah aku mulai mengkhawatirkan soal masa depan?
Pikiranku tak lagi sama. Aku sadari itu. Dan aku semacam tak suka dengan pikiranku sekarang. Aku terbelenggu. Aku terdoktrinasi.

Aku harus mulai kembali menjadi apa yang bisa membuatku tak terlalu banyak khawatir. Aku harus kembali merasa bebas dan tak terbelenggu saat membaca milyaran huruf dalam sebuah buku.
Aku harus kembali merasa terbang tak terbatas saat kuayunkan jemariku di atas keyboard. Aku harus kembali memporak-porandakan emosiku saat menonton film.

Pemikiranku bercabang. Tapi, aku harus mulai meluruhkan segala pemikiran tidak penting yang ada di kepala. Karena dalam keyakinanku aku percaya, aku hanya sebungkus manusia monokotil.

0 Response to "Era Baru"